Home » #Manajemen
Category Archives: #Manajemen
Budaya Kerja Orang Jepang yang Mengagumkan
Orang Jepang boleh dibilang sebagai salah satu ras pekerja terbaik di dunia.
Berikut ini beberapa budaya kerja yang begitu konsisten Mereka lakukan:
1. Budaya kerja yang disiplin: Orang Jepang sangat disiplin dalam pekerjaan mereka. Mereka menghormati waktu dan menghargai orang lain. Mereka juga berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan dengan kualitas yang tinggi.
2. Budaya kerja yang berorientasi pada tim: Orang Jepang memiliki budaya kerja yang berorientasi pada tim. Mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan saling mendukung satu sama lain dalam prosesnya.
3. Budaya kerja yang berfokus pada kualitas: Orang Jepang sangat berfokus pada kualitas produk atau layanan yang mereka hasilkan. Mereka akan melakukan segala cara untuk memastikan bahwa produk atau layanan tersebut memenuhi standar tertinggi dan tidak ada cacat atau kekurangan di dalamnya.
4. Budaya kerja yang efisien: Orang Jepang sangat efisien dalam pekerjaan mereka, terutama ketika mereka bekerja dengan orang lain. Mereka akan melakukan segala cara untuk memastikan bahwa pekerjaan diselesaikan dengan cepat dan efisien tanpa mengorbankan kualitas hasilnya.
Gagat Sukmono, B.Eng.
Sakura JLC
Memulai blog baru?..
Sebelumnya saya mengucapkan banyak terimakasih buat temen2 yang udah berbaik hati buat ngisi polling di postingan sebelumnnya.Sayang sekali banyaknya yg ngisi tidak terdeteksi.
Dari hasil polling.40% pembaca lebih suka membaca sharing ttg pengalaman selama di jepang,20% memilih tema memaksimalkan kerja otak,20% memilih tema mengenali potensi diri,20% ttg sel surya dan tema ttg wirausaha 0%.
Hmm..menarik sekali..
Mungkin memang lebih bagus sharing tentang pengalaman di sini aja ya.
So,akhirnya saya mencoba membuat blog baru utk materi2 yang lain.Blog ini untuk sementara saya khususkan untuk sharing pengalaman di jepang,memaksimalkan kerja otak dan ttg potensi diri.
Tentang sel surya dan teknologi silakan kunjungi blog baru yg saya kelola di http://thesunpower-akira.blogspot.com/
Penulis memakai nickname Akira K(kei).Yoroshiku onegaishimasu,,
Dan yg lainnya nanti InsyaAllah diumumin setelah bisa dikelola dengan baik..
Harapannya nggak ada yang lain selain sharing ilmu dan smoga bisa bermanfaat untuk orang lain..
Salam sukses selalu
Gagat sukmono a.k.a akira K
Tembok tinggi pengekang mental wirausaha
Pendapat yang satu ini memang tidak bisa lagi dipungkiri,bahwa kemajuan perekonomian suatu negara sangat ditopang erat olah adanya pengusaha-pengusaha(entrepreneur) baik itu kecil,menengah maupun tingkat atas.
Menurut Ciputra(pendiri Ciputra Entrepreneur Foundation) yang merupakan salah seorang sosok besar pengusaha indonesia,Indonesia butuh pengusaha minimal 2% dari seluruh total penduduk indonesia guna mempekerjakan para pengangguran yg ada di tanah air.Saat ini skala pengusahanya baru berkisar 0.18%(Seperti yang dimuat dlm bisnis.com kamis 07/08/08).
Namun untuk mendongkrak angka persentase pengusaha masih ada tembok tinggi berupa doktrin salah yang terlanjur ditanamkan dalam dunia pendidikan indonesia.Hal yang sama juga disampaikan oleh Ciputra dalam menyebutkan 3 faktor sulit berkembangnya wirausaha di indonesia.Salah satunya ya tadi,adanya doktrin pendidikan SDM untuk tipe pencari kerja.Anak didik jarang sekali untuk diajarkan kreatif dan inovatif,didoktrin untuk berprestasi bagus untuk mencari pekerjaan yang bagus,jauh dari pengenalan terhadap wirausaha,dsb.Alhasil?banyak lulusan sekolah maupun kampus yang ‘keder’ untuk bersaing,istilahnya terikat dengan ‘mental block’ yang begitu akut.Orientasinya mengejar gawean di instansi pemerintah alias pegawai negeri,pengen hidup mudah di save line.Atau juga palingan jadi karyawan-karyawan bawah di perusahaan.
Ciputra menyebutkan faktor penghambat yang lain adalah masa penjajahan terhadap bangsa indonesia yang terlalu lama 350 tahun.Dan,faktor yang lain adalah masa pendidikan yang di mulai sejak usia 7 tahun di nilai terlalu lambat..
Agama Islam dalam bab keluarga tentang pendidikan anak,sebenarnya sudah memberikan pandangan yang jelas dan lengkap menanggapi berbagai macam hal,bukan hanya pengekang mental wirausaha,tapi juga tentang prilaku anak baik itu budi pekertinya,tanggung jawabnya,kejujurannya dan sifat yg lain.Jadi sudah jelas,tanggung jawab terhadap pendidikan anak yang paling besar adalah di tangan orang tuanya.Orang tuanya mempunyai tugas untuk mendidiknya dengan prilaku yang baik sejak dini,hingga terus dewasa nanti.Naah..sudah tentu perubahan pola pendidikan ke arah yang lebih baik juga penting,namun jangan lupa dengan pondasi dasar yang paling dasar.Inilah tugas besar para orang tua,untuk membentuk pondasi yang kokoh dan berkah!!
Ryoushin sae shikkari shiteireba,kodomo mo shikkari shiteiru darou!!(selama orang tuanya bersungguh-sungguh,tentunya sang anak pun akan bersungguh-sungguh)-gagat
Fokus dan Tekun
Teman saya itu bernama Yamaguchi,Teman penghuni deretan depan bangku-bangku kelas.sosok yang selalu tenang,dan tak banyak tingkah.Tapi sangat `menyebalkan` ketika dia selalu lebih tahu tentang semua mata pelajaran di kampus.Bicaranya tentang fisika-kimia tak akan pernah berhenti sebelum kita bersikeras mengalihkan ke pembicaraan yang lain.Dialah satu-satunya teman tingkat 4 yang mampu masuk ke dalam pembicaraan ilmiah mahasiswa s2.Dialah satu-satunya yang mampu mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan berkelas seputar dunia teknik.Belakangan ini saya tahu kalau dia juga pernah menjadi nominator pianist profesional,dan tidak dilanjutkannya karena tiba-tiba dia tertarik dengan dunia teknik.
Pantas saja dia jadi sehebat itu,tiap kali berkunjung ke perpustakaan sering terlihat sosok dia yang sedang berhadapan dengan tumpukan buku-buku fisika-kimia.Dan tekun mempelajarinya selembar demi selembar.
Bagi dia,mimpi seolah sudah nampak di depan matanya,dia sudah tahu dan memutuskan apa yang ingin diraih di masa depannya.Maka dari itu dia berusaha keras untuk meraih apa yang diimpikannya.
****
Temanku yang kali ini bernama Izaki,teman yang baru sempat dekat ketika tinggal di gedung apartemen yang sama.Tidak begitu dekat aku dengannya.Tapi yang begitu menarik darinya adalah relanya dia menambah waktu kuliah satu tahun,hanya demi tour bersama bandnya sebagai drummer.Tidak terlalu heran sebenarnya,karena memang sepertinya dia sudah yakin tentang jalan yg akan dia tempuh.Berlatih tiap hari tanpa lelah,dan akhirnya menjadi drummer yang handal..begitulah dia memandang hidup.
****
Yang satu lagi bernama Ueda,keahliannya bermain bola tidak diragukan.Sangat trampil dan didukung stamina yang luar biasa kuat.Usut punya usut..jadi membuat manggut-manggut sendiri,hmm..pantas saja dia mampu meraih kemampuan itu karena memang dari siapapun di antara kami dialah satu-satunya yang mendisiplinkan diri untuk berlatih,membentuk fisik dan menguatkan stamina.Pribadi yang menarik,dan semangat yang tak luntur itulah kesan buat dia.
****
Melihat semangat mereka menekuni bidangnya masing-masing secara tidak langsung akan selalu memberi motivasi untuk diri saya.
Ada sebuah kesamaan di antara ketiga teman saya itu.Kesamaan yang tidak membedakan..hehe..namanya juga `sama`.
Apakah itu?faktor itu di namai dengan “fokus dan tekun”.Mereka bertiga fokus dengan mimpi yang mungkin sudah mereka gantung setinggi2nya oleh mereka.Perhatian mereka terpusat kepada harapan,yang dibarengi dengan ketekunan berlatih yang luar biasa.
“ketekunan”mereka itulah yang membawa mereka benar-benar menjadi seorang ahli di bidang mereka masing-masing.
Beda dengan kita kaum pribumi,
Maen bola,bisa.Basket bisa,badminton bisa,tennis meja juga bisa.
Kimia bisa,matematika juga ga kalah,fisika bisa juga,dll.
Tapi jarang sekali orang pribumi yang rela menekuni satu bidang yang kemudian dengan segenap tenaga berusaha menjadi yang paling ahli dalam bidangnya.
Alhasil,dalam menghadapi sebuah masalah,orang kita hanya bisa menyelesaikan `cover`nya saja,ujung-ujungnya memanggil tenaga ahli dari luar-yang notabene diperlukan biaya yg tdk kecil-untuk menyelesaikan masalah tadi.Rugi..rugi..
Mungkin ini juga bisa jadi masukan untuk masyarakat dan kita semua,bahwa salah satu kelemahan individu sebagian besar masyarakat adalah dalam fokus dan ketekunan terhadap bidang yang benar-benar disukainya.Hal ini juga tidak lepas dari tuntutan buat kita untuk segera menemukan potensi yang ada di dalam tubuh kita,sehingga kita bisa cepat memutuskan bidang yang akan kita tekuni dengan bersungguh-sungguh.
Gagat sukmono,founder TEM,owner1 tokoshafiyya